Tingginya kesadaran masyarakat perkotaan atas pentingnya kesehatan
membuka peluang terbukanya berbagai klinik kesehatan. Mata sebagai salah
satu bagian dari panca indra memiliki arti yang sangat penting.
Gangguan kesehatan pada mata disebabkan oleh penyakit hingga menurunnya
daya pengelihatan karena faktor usia merupakan hal umum yang sering
dikeluhkan pasien. Keinginan untuk mendapatkan informasi lebih lengkap
atas gejala yang timbul membuat masyarakat perkotaan mencoba mencari
cara tercepat untuk mendapatkannya.
Penggunaan media internet tentunya menjadi pilihan pertama yang dapat dilakukan sebelum berkonsultasi dengan dokter. Namun karena sifatnya yang tidak interaktif mengakibatkan ketidak puasan atas informasi yang didapat. Belum lagi berbagai istilah kedokteran yang sering tidak dimengerti oleh pembaca. Sementara bila sekedar melakukan konsultasi dengan dokter spesialis mata maka harus disediakan waktu khusus mulai tahapan reservasi, kunjungan ke klinik atau rumah sakit hingga dapat bertemu langsung dengan dokter.
Penggunaan media internet tentunya menjadi pilihan pertama yang dapat dilakukan sebelum berkonsultasi dengan dokter. Namun karena sifatnya yang tidak interaktif mengakibatkan ketidak puasan atas informasi yang didapat. Belum lagi berbagai istilah kedokteran yang sering tidak dimengerti oleh pembaca. Sementara bila sekedar melakukan konsultasi dengan dokter spesialis mata maka harus disediakan waktu khusus mulai tahapan reservasi, kunjungan ke klinik atau rumah sakit hingga dapat bertemu langsung dengan dokter.
Berangkat
dari hal inilah sebuah klinik kesehatan mata mengembangkan layanan
pasiennya. Bila sebelumnya bagian reservasi hanya menangani proses
pendaftaran calon pasien maka secara bertahap para penerima telepon
tersebut mendapatkan pendidikan umum seputar penyakit mata hingga
prosedur operasi. Fungsi bagian reservasi mulai mengarah menjadi
konsultasi. Sebuah departemen baru di bawah naungan divisi marketing
akhirnya dibentuk.
Beberapa pegawai yang sebelumnya merupakan karyawan di bagain resepsionis dimutasi menjadi agen Call center. Namun apakah dengan dibekalinya pengetahuan tersebut otomatis mengurangi peranan dokter spesialis mata dalam berkonsultasi? Bagaimanakah caranya membagi pengetahuan yang dimiliki para dokter kepada agen call center yang notabene tidak mengeyam pendidikan kedokteran? Benarkah penerapan knowledge management mampu memecahkan permasalahan call center? Penelitian ini mencoba mengupas lebih jauh tentang peranan Knowledge Management pada sebuah call center di klinik kesehatan mata.
Beberapa pegawai yang sebelumnya merupakan karyawan di bagain resepsionis dimutasi menjadi agen Call center. Namun apakah dengan dibekalinya pengetahuan tersebut otomatis mengurangi peranan dokter spesialis mata dalam berkonsultasi? Bagaimanakah caranya membagi pengetahuan yang dimiliki para dokter kepada agen call center yang notabene tidak mengeyam pendidikan kedokteran? Benarkah penerapan knowledge management mampu memecahkan permasalahan call center? Penelitian ini mencoba mengupas lebih jauh tentang peranan Knowledge Management pada sebuah call center di klinik kesehatan mata.
Perkembangan
teknologi medis saat ini memungkin pengobatan tidak hanya melalui
obat-obatan saja namun juga melalui tindakan langsung. Operasi bedah
mata yang dikenal memiliki tingkat resiko cukup tinggi secara bertahap
dapat diminimalkan. Bila sebelumnya sebuah operasi mata menggunakan
pisau bedah maka saat ini sudah tersedia metode penyinaran dengan laser.
Tidak adanya sentuhan antara benda tajam dengan selaput mata membuat
metode ini dianggap jauh lebih aman dibanding metode konvensional.
Bagi
sebuah klinik yang bertaraf internasional tidaklah cukup hanya
mengandalkan pada kecanggihan peralatan yang dimilkinya serta keahlian
dokter semata. Layanan bagi pasien maupun calon pasien merupakan nilai
tambah yang coba dicermati. Untuk memperkenalkan sebuah klinik yang
relatif masih baru tentunya dibutuhkan media promosi yang tepat.
Berbagai cara coba dilakukan seperti memang iklan di harian, majalah
hingga talkshow di radio ataupun roadshow di penjuru kota besar. Secara
bisnis sasaran klinik kesehatan mata umumnya adalah masyarakat menengah
dan atas yang memiliki gangguan kesehatan mata. Dalam rangkaian
promosinya ada pula mengetengahkan tema tentang kecantikan mata. Baik
itu seputar penggunaan lensa kontak hingga operasi yang membuat mata
terlihat lebih menarik.
Pada setiap promosinya tersebut biasanya
klinik kesehatan mata juga mencantumkan nomor telepon untuk keperluan
reservasi. Calon pasien yang baru pertama kali menghubungi nomor telepon
tersebut akan dilayani oleh agen call center. Sebelum memutuskan untuk
melakukan reservasi seringkali calon pasien menanyakan beberapa hal
seputar kesehatan mata yang mereka keluhkan. Kesiapan agen call center
dalam memberi jawaban akan sedikit banyak memberi gambaran atas layanan
yang akan diterima oleh calon pasien.
Bila pada pertanyaan pertama yang diajukan terdengar jawaban yang tidak jelas dan tegas maka ada saja calon pasien yang beranggapan klinik tersebut belum siap dalam melayani pasiennya. Belajar dari hal seperti ini maka pihak klinik merasa perlu memberi pengetahuan tambahan bagi Agen call Center.
Namun mereka juga menyadari bahwa perlunya membatasi ruang lingkup pengetahuan para agen call center agar jangan sampai melakukan konsultasi tanpa didasari diagnosa oleh dokter spesialis sebelumnya. Informasi yang salah dapat tersampaikan tanpa disadari oleh agen call center. Untuk itulah perlu adanya pengawas / supervisor yang mengamati secara langsung setiap komunikasi yang terjadi antara agen dengan si penelpon.
Review juga bisa dilakukan pasca terjadinya komunikasi bilamana sebuah call center dilengkapi dengan rekaman.
Tantangan selanjutnya adalah bagaimana caranya meyakinkan calon pasien untuk melakukan reservasi berkunjung ke klinik kesehatan mata.
Bila pada pertanyaan pertama yang diajukan terdengar jawaban yang tidak jelas dan tegas maka ada saja calon pasien yang beranggapan klinik tersebut belum siap dalam melayani pasiennya. Belajar dari hal seperti ini maka pihak klinik merasa perlu memberi pengetahuan tambahan bagi Agen call Center.
Namun mereka juga menyadari bahwa perlunya membatasi ruang lingkup pengetahuan para agen call center agar jangan sampai melakukan konsultasi tanpa didasari diagnosa oleh dokter spesialis sebelumnya. Informasi yang salah dapat tersampaikan tanpa disadari oleh agen call center. Untuk itulah perlu adanya pengawas / supervisor yang mengamati secara langsung setiap komunikasi yang terjadi antara agen dengan si penelpon.
Review juga bisa dilakukan pasca terjadinya komunikasi bilamana sebuah call center dilengkapi dengan rekaman.
Tantangan selanjutnya adalah bagaimana caranya meyakinkan calon pasien untuk melakukan reservasi berkunjung ke klinik kesehatan mata.
Saat tiba di klinik kesehatan mata, pasien
akan diarahkan oleh staf untuk melakukan registrasi ulang. Pasien akan
diminta untuk mengisi formulir pendaftaran yang berisi data identitas
pribadi, keluhan penglihatan, riwayat penyakit, obat-obatan yang sedang
digunakan dan riwayat alergi obat. Bila pasien pertama kali mengunjungi
klinik kesehatan mata, mereka akan menerima sebuah kartu dengan nomor
identitas. Nomor identitas ini berlaku untuk semua cabang klinik dan
merupakan kode berkas rekam medik pasien. Semua data-data kunjungan
pasien tersimpan di berkas rekam medik.
Setelah registrasi, pasien
akan menjalani pemeriksaan awal yang terdiri dari pemeriksaan tekanan
bola mata/tonometri non-kontak dan pemeriksaan kelainan refraksi dengan
komputer/automated refraction. Pemeriksaan ini akan dilakukan oleh
perawat dan atau refraksionis. Setelah pemeriksaan awal, pasien akan
menjalani pemeriksaan tajam penglihatan (visus) dan pemeriksaan
refraksi, bila diperlukan.
Pemeriksaan refraksi bertujuan untuk mencari ukuran koreksi terbaik untuk penglihatan terbaik. Pemeriksaan refraksi dilakukan oleh refraksionis. Dokter spesialis mata akan memeriksa mata pasien dengan slit-lamp biomikroskop dan oftalmoskop. Adakalanya mata pasien perlu diberi tetes mata midriasil untuk melebarkan pupil mata agar dokter dapat memeriksa bagian dalam mata. Midriasil mungkin membuat penglihatan agak kabur dan silau selama beberapa jam. Pasien disarankan tidak mengemudikan kendaraan pada saat pengaruh tetes mata midriasil masih berjalan. Kacamata gelap dapat mengurangi rasa silau dan membuat pasien merasa lebih nyaman. Pemeriksaan penunjang dilakukan atas instruksi dokter untuk menunjang penanganan kondisi mata.
Pemeriksaan refraksi bertujuan untuk mencari ukuran koreksi terbaik untuk penglihatan terbaik. Pemeriksaan refraksi dilakukan oleh refraksionis. Dokter spesialis mata akan memeriksa mata pasien dengan slit-lamp biomikroskop dan oftalmoskop. Adakalanya mata pasien perlu diberi tetes mata midriasil untuk melebarkan pupil mata agar dokter dapat memeriksa bagian dalam mata. Midriasil mungkin membuat penglihatan agak kabur dan silau selama beberapa jam. Pasien disarankan tidak mengemudikan kendaraan pada saat pengaruh tetes mata midriasil masih berjalan. Kacamata gelap dapat mengurangi rasa silau dan membuat pasien merasa lebih nyaman. Pemeriksaan penunjang dilakukan atas instruksi dokter untuk menunjang penanganan kondisi mata.
Knowledge Management (KM) memiliki definisi berbeda bagi setiap orang. Secara
umum KM dedefinisikan sebagai melakukan sesuatu yang diperlukan guna
mendapatkan sumber-sumber pengetahuan sebanyak-banyaknya
(Becerra-Fernandez, 2004). Selain itu ada pula yang mengartikan KM
sebagai manajemen pengetahuan sebuah organisasi guna membentuk business
value dan memberikan competitive advantage (Amrit Tiwana, 1999).
Beberapa organisasi beranggapan KM adalah sebuah teknologi yang digunakan untuk berbagi informasi. Ada pula yang menganggap KM adalah suatu kegiatan menyusun dokumen dalam sebuah media sehingga memungkinkan para tenaga ahli membagi desain atau data yang mereka miliki, media tersebut dapat pula dimanfaatkan oleh para konsultan dalam melakukan pertukaran pengalaman. Bagi contact center dan manager helpdesk, KM berarti menyediakan sebuah alat yang mampu membantu memecahkan masalah, alat tersebut dapat berupa database sederhana berisi jawaban atas berbagai pertanyaan hingga suatu sistem pemandu pertolongan yang canggih. KM adalah sekumpulan latihan guna memaksimalkan business value atas pengetahuan dalam sebuah organisasi dengan cara mengumpulkan, mengelola dan menyampaikannya pada bagian-bagain kritis dalam suatu proses bisnis. (eGain Communications, 2005)
Beberapa organisasi beranggapan KM adalah sebuah teknologi yang digunakan untuk berbagi informasi. Ada pula yang menganggap KM adalah suatu kegiatan menyusun dokumen dalam sebuah media sehingga memungkinkan para tenaga ahli membagi desain atau data yang mereka miliki, media tersebut dapat pula dimanfaatkan oleh para konsultan dalam melakukan pertukaran pengalaman. Bagi contact center dan manager helpdesk, KM berarti menyediakan sebuah alat yang mampu membantu memecahkan masalah, alat tersebut dapat berupa database sederhana berisi jawaban atas berbagai pertanyaan hingga suatu sistem pemandu pertolongan yang canggih. KM adalah sekumpulan latihan guna memaksimalkan business value atas pengetahuan dalam sebuah organisasi dengan cara mengumpulkan, mengelola dan menyampaikannya pada bagian-bagain kritis dalam suatu proses bisnis. (eGain Communications, 2005)
Yang termasuk dalam
tacit knowledge diantaranya pengamatan, intuisi dan insting dimana
bersifat sulit diekspresikan dan diformalkan, selain itu ia juga sulit
dibagaikan serta berbasis pada pengalaman individu. Sementara explicit
knowledge merupakan pengetahuan yang telah diekspresikan dalam angka dan
kata-kata, contohnya buku panduan untuk menganalisa pasar saham. Kita
dapat mengubah pengetahuan yang bersifat explicit menjadi tacit
(Becerra-Fernandez, 2004).
KSS – Knowledge Sharing System dapat
digambarkan sebagai suatu sistem yang memungkinkan setiap anggota dari
suatu organisasi untuk medapatkan pengetahuan yang bersifat tacit maupun
explicit. KSS dapat pula dipandang sebagai suatu knowledge market;
seperti pada umunya sebuah pasar memerlukan likuiditas yang cukup guna
menjamin terjadinya pertukan produk yang adil, KSS harus menarik baik
bagi pemilik pengetahuan maupun sejumlah orang yang mencari pengetahuan
(Dignum, 2002). Likuiditas disini memiliki arti besarnya jumlah
transaksi pada sebuah pasar – makin besar volume transaksi semakin besar
likuiditasnya. Pada sebuah KSS, pemilik pengetahuan memungkinkan untuk:
- Membagi pengetahuannya secara terkendali pada kelompok yang dipercaya.
- Memutuskan kapan ingin berbagi dan kondisi yang menyertainya.
- Mencari pertukaran pengetahuan yang adil serta ganjaran yang didapat.
Tidak
perlu mengkhawatirkan berbagai kemungkinan yang timbul untuk berbagi
pengetahuan, selain itu mereka akan terbantu dengan adanya fasilitas
pencarian dan rangking.
Memutuskan untuk menerima kondisi dari pengetahuan itu sendiri (Becerra-Fernandez, 2004).
Memutuskan untuk menerima kondisi dari pengetahuan itu sendiri (Becerra-Fernandez, 2004).